Yang baru. Blog baru. Hidup baru.

Hmm, udah lama ga nulis blog, jadi kagok. Aneh aja gitu. Padahal dulu kalo lagi nulis kayak orang kesetanan. Sampe lupa waktu gara-gara keasikan nulis, ngutak-atik desain blog, cari-cari gambar yang pas...

Dulu punya blog bisa sampai 4, mulai dari yang personal, sampe review-review tentang apapun yang gue lakukan. Dari baca novel, main game, sampe jalan ke suatu tempat.

Tapi semenjak pertengahan November 2013 kemarin, gue menghentikan semua itu.



Pertengahan November 2013 adalah turn point bagi gue tersendiri; gue diterima kerja.

Jadi gini asal muasalnya. Gue itu lulus kuliah September 2012. Yang gue rasakan setelah lulus adalah lega dan lepas. Saat itu gue mikir, "Ah entar-entaran aja mikir kelanjutan hidup gue."

Gue pun menjalani hari-hari gue dengan bersantai dan bersenang-senang dengan hobi gue. Hobi gue ada banyak: desain grafis, bikin website game, nulis novel, baca novel dan komik, main game. atau yang cuma sekedar browsing internet. Gue senang melakukan hal-hal yang bergelut dengan dunia komputer, dan gue otodidak.

Senangnya menjalani hobi-hobi gue di depan laptop di kamar, ga terasa waktu terus berjalan. Sebulan, dua bulan, enam bulan... dan akhirnya setahun terlewati tanpa ada perubahan signifikan dari gue. 

Ya gini-gini aja. 

Gue menyadari predikat pengangguran akhirnya menempel di diri gue.



Bokap Nyokap udah gerah lihat gue di rumah aja. Yah, namanya orang tua, pasti pengen liat anaknya sukses. Apalagi kedua orang tua gue adalah pekerja, which is mereka akan bertemu dengan teman-teman mereka di luaran sana, yang memiliki anak seumuran sama gue, yang ga pengangguran. Walhasil, gue dibanding-bandingkan.

"Dek, itu anaknya temen mama seumuran adek udah lulus S2."
"Itu ada si ini udah kerja di sini,"

dan bla bla lainnya.

Akhirnya gue pun menyebar CV gue. Dan keterimalah gue kerja di salah satu perusahaan media online asing. Di bidang IT.

Sebulan pertama, gue belajar beradaptasi. Kerjaan menumpuk tiap hari, ada beberapa malam gue lembur. Tapi gue seneng ngerjainnya, karena berhubungan dengan komputer. Hidup gue terfokus pada kerjaan gue, lalu sering pulang dalam keadaan capek.

Perlahan, gue meninggalkan hobi gue.

Gue ga lagi ada waktu untuk nulis novel, sesuatu yang gue biasa lakukan sebelum tidur. Gue ga lagi nulis apapun tentang hal apapun yang terjadi sama gue di blog. Gue ga lagi baca novel-novel yang gue suka. Meskipun gue terus hunting novel-novel fantasi di toko, tapi keinginan untuk membaca itu hilang sama sekali. Bahkan sekedar menjalani hobi gue yang doyan main game pun terlupakan gitu aja.

Hidup gue terfokus pada pekerjaan, yang akhirnya gue ga punya kehidupan di luar kantor.

I have no life outside the office. Sesuatu yang pernah gue remehkan saat gue masih jadi pengangguran, ketika melihat mereka yang orang-orang kantoran abis dari kerja langsung tepar begitu sampai rumah.

Ga nyangka, gue akan mengalami tahap kehidupan yang sama seperti mereka yang gue remehkan.




Seketika gue kangen sama kehidupan gue yang dulu. Kangen sama gue yang masih bisa otodidak ini-itu tanpa terbatas waktu. Kangen sama gue yang masih bisa jalan backpackeran kesana kemari tanpa harus mikirin jatah cuti yang berkurang. Kangen begadang malem dan tidur siang hari lantaran baca atau nulis novel sampai pagi.

I miss my old life. Gue kangen sama gue yang dulu. Tapi gue ga bisa mendapatkan itu semua kembali gitu aja. Kebentur sama kerjaan, kepentok sama waktu, kejepit sama yang namanya capek.

Belakangan gue install Path di tablet gue. Awalnya jarang login, tapi kalau lagi penat sama kerjaan, timeline Path yang penuh sama meme-meme kocak bisa jadi penghibur.

Dan selain meme, gue juga melihat timeline gue yang penuh sama status teman-teman terdekat yang sibuk sama kehidupan mereka yang kayaknya... seru banget.

Ada beberapa temen, yang disela-sela kehidupan pekerjaan mereka, masih bisa menjalani hobi yang disukai. Dan gue pun heran, kok bisa mereka kayak gitu? Kerjaan sama ngejepitnya, sama penatnya, bahkan mungkin mereka lebih parah daripada gue.

Tapi mereka bisa mengatur waktu sedemikian rupa, sampai akhirnya apa yang mereka ingin lakukan tercapai.

Time management skill required?

Belakangan tau dari sahabat, yang juga termasuk salah satu dari sekian teman yang hidup dengan menjalani pekerjaan dan hobi sekaligus. Dia bilang, "Well, gue siang kerja, malam hobi, tidur baru jam 2 malem. Tiap hari."

Mengorbankan waktu tidur, rela capek, semua demi yang namanya kepuasan.

"Capeknya parah. Tapi kalau berhasil, rasanya puas."

Be productive in other things, meskipun dipepet waktu kerjaan.

Gue pengen kayak teman-teman gue yang lain. Gue iri, dalam bentuk positif. Kalau mereka bisa, kenapa gue ngga?

Gue mulai menata hidup gue. Gue akui, gue nyerah sama yang namanya time management skill. Persetan, gue ga bisa ngatur waktu. Ngeliat hidup gue diatur perjamnya dalam selembar kertas secara konvensional bikin gue eneg duluan. Tadinya gue gatau kenapa gue eneg bikin daily activities kayak begitu, sampai akhirnya gue menjalani serangkaian tes otak hasil iseng-iseng browsing internet, dan gue pun tahu sebabnya.

Dengan cara itu, gue bisa menata sedikit lebih baik kehidupan gue. Tapi ya pendorong utamanya emang harus dari niat yang kuat sih, mau segimanapun excuse yang dipunya hanya karena malas.

Anyway, gue mulai itu semua dari blog ini. Gue membuang blog-blog gue yang lama. Selain karena udah jarang dipake (jadi kesannya aneh aja kalo tiba-tiba muncul lagi), gue pengen menyatukan blog-blog gue yang lama itu menjadi satu. Biar efisien aja gitu.

Gue pun menulis postingan pertama ini di sela-sela waktu kerja sebelum pulang. Target kerja hari ini udah kelaaarrr hahahaha! Sisa waktu dipake buat ngeblog :P

Ini blog baru, permulaan baru, and gue harap ini bisa jadi awal permulaan kehidupan gue; hidup gue yang dulu dan yang sekarang. Gue mencoba mengkombinasikan. Well, gue bukan pengangguran lagi sekarang, pastinya akan ada banyak cerita yang bisa gue bagi di blog ini.

Mudah-mudahan gue bisa konsisten sama niat yang ini. Amin. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Papandayan: karena esensinya naik gunung adalah perasaan deg-degan saat pipis di semak-semak.

3 Summits PaGuCi part 3: "Katanya mau mati di gunung?"